Pendekatan dalam Sistem Dinamik Oleh : Oktaviani Ariyaningsih [2103015100]
Definisi
Sistem Dinamik
Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu masalah yang
kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada pengambilan kebijakan dan
bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat
dimodelkan oleh sistem secara dinamik (Richardson dan Pugh 1986).
Permasalahan dalam sistem dinamik dilihat tidak disebabkan oleh pengaruh
dari luar namun dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem. Tujuan metodologi
sistem dinamik berdasarkan filosofi kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem (Asyiawati 2002;
Muhammad; et a!.2001).
Sistem dinamik adalah suatu kerangka kerja
konseptual untuk memodelkan dan menganalisis sistem yang mengalami perubahan
seiring waktu. Sistem tersebut dapat melibatkan variabel-variabel yang saling
terkait dan berpengaruh satu sama lain (Forrester 1961).
Sistem dinamik adalah suatu metode
analisis dan permodelan yang digunakan untuk memahami bagaimana
variabel-variabel dalam suatu sistem berinteraksi seiring waktu. Hal ini
memungkinkan kita untuk mengeksplorasi dan memahami perilaku sistem secara
holistic (Sterman 2000).
Tahapan
dalam Pendekatan Sistem Dinamik
Pada pendekatan sistem dinamik memiliki
beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
- ldentifikasi dan definisi masalah
- Konseptualisasi sistem
- Formulasi model
- Sirnulasi model
- Verifikasi dan validasi model
- Analisis kebijakan
- Impiementasi kebijakan
Berikut penjelasan dari point – point
diatas:
- ldentifikasi dan definisi masalah: Tahap awal dalam pendekatan ini adalah
mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah atau isu yang ingin dipecahkan.
Fokus pada pemahaman menyeluruh tentang sistem yang terlibat.
- Konseptualisasi system: Membangun pemahaman konseptual tentang sistem yang
akan dijalani. Ini melibatkan pengenalan elemen-elemen utama dalam sistem dan
hubungan antara elemen-elemen tersebut.
- Formulasi model: Membuat
model matematis atau representasi formal dari sistem. Model ini mencerminkan
hubungan antara variabel-variabel dalam sistem dan memberikan dasar untuk
analisis lebih lanjut.
- Sirnulasi model: Melakukan
simulasi terhadap model yang telah diformulasikan. Dalam tahap ini, variasi
nilai variabel dapat diuji untuk memahami bagaimana sistem akan berperilaku
dari waktu ke waktu.
- Verifikasi dan validasi model: Memastikan bahwa model yang dibuat
mencerminkan sistem dengan benar. Verifikasi memastikan bahwa model dibangun
sesuai dengan spesifikasi, sedangkan validasi mengonfirmasi bahwa model
memberikan hasil yang akurat dan relevan.
- Analisis kebijakan: Menggunakan model untuk menganalisis dampak kebijakan
atau keputusan tertentu terhadap sistem. Ini membantu dalam merancang strategi
atau kebijakan yang lebih baik.
- Impiementasi kebijakan: Mengimplementasikan kebijakan atau tindakan yang
dihasilkan dari analisis kebijakan. Langkah ini melibatkan pengambilan
keputusan dan implementasi perubahan dalam sistem yang ditargetkan.
Proses
Pemodelan Terdiri atas Langkah – Langkah Sebagai Berikut (Sterman 2000)
- Perumusan masalah dan pemilihan batassan dunia nyata. Tahap ini meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya.
- Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow diagram, dan alat bantu lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan (Senge 1995).
- Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter 39 dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi, pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas.
- Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari hasil simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.
Tahapan
– Tahapan dalam Pemodelan
Terdapat beberapa tahapan dalam pemodelan,
yaitu:
- Mendefinisikan masalah dan tujuan model
- Menentukan variabel tujuan
- Memilih variabel control
- Memilih parameter variabel kontrol
- Menguji model yang dihasilkan
- Melihat bagaimana model akan bekerja, memilih horizon waktu atau perilaku dinamis dalam waktu
- Jalankan model
- Mengganti parameter dengan alasan ekstrim
- Membandingkan hasil dengan data eksperimen
- Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada
Berikut adalah penjelasannya:
- Mendefinisikan masalah dan tujuan model : Tahap awal yang melibatkan
identifikasi permasalahan yang akan dipecahkan dan penetapan tujuan dari model
yang akan dibuat.
- Menentukan variabel tujuan : Pemilihan variabel yang akan menjadi fokus utama dalam analisis dan pemodelan. Variabel ini merupakan indikator dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
- Memilih variabel control : Identifikasi variabel-variabel lain yang
dapat mempengaruhi variabel tujuan. Variabel ini perlu dikendalikan atau diobservasi
dalam proses pemodelan.
- Memilih parameter variabel kontrol : Pemilihan nilai-nilai spesifik untuk
variabel kontrol yang akan digunakan dalam pemodelan.
- Menguji model yang dihasilkan : Pengujian awal terhadap model untuk mengevaluasi kinerja dan keakuratannya.
- Melihat bagaimana model akan bekerja, memilih horizon waktu atau
perilaku dinamis dalam waktu : Menentukan aspek dinamis dalam waktu atau periode
waktu tertentu yang akan dianalisis oleh model.
- Jalankan model : Menjalankan model berdasarkan parameter yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil prediksi atau simulasi.
- Mengganti parameter dengan alasan ekstrim : Melakukan
pengujian sensitivitas dengan mengubah beberapa parameter model ke nilai
ekstrim untuk melihat bagaimana model merespons terhadap variasi tersebut.
- Membandingkan hasil dengan data eksperimen : Membandingkan
hasil yang diperoleh dari model dengan data eksperimental atau data yang telah
terjadi sebelumnya untuk mengevaluasi keakuratan model.
- Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada : Jika perbandingan antara hasil model dan data eksperimen menunjukkan perbedaan, model dapat diperbaiki dengan menyesuaikan parameter atau struktur model agar lebih sesuai dengan kenyataan.
10 SOAL ESSAY BESERTA JAWABAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
sistem dinamik menurut metodologi Richardson dan Pugh tahun 1986! Bagaimana
sistem dinamik berfokus dalam pengambilan kebijakan?
Jawaban: Sistem dinamik adalah metodologi
untuk memahami masalah kompleks dengan fokus pada pengambilan kebijakan. Ini
menekankan bahwa permasalahan dalam sistem dinamik disebabkan oleh struktur
internal sistem, dan pengambilan kebijakan memainkan peran kunci dalam
menentukan tingkah laku sistem tersebut.
2. Apa yang dimaksud dengan filosofi
kausal dalam sistem dinamik? Bagaimana filosofi ini dapat membantu dalam
memahami tata cara kerja suatu sistem?
Jawaban: Filosofi kausal dalam sistem
dinamik mengacu pada pendekatan sebab akibat. Filosofi ini membantu mendapatkan
pemahaman mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem dengan memandang bahwa
perubahan dalam sistem disebabkan oleh faktor internal, bukan pengaruh
eksternal.
3. Jelaskan tahapan-tahapan dalam
pendekatan sistem dinamik. Mengapa identifikasi dan definisi masalah menjadi
tahap pertama?
Jawaban: Tahapan dalam pendekatan sistem dinamik
melibatkan identifikasi dan definisi masalah sebagai langkah pertama karena ini
membentuk dasar untuk analisis lebih lanjut. Tanpa pemahaman yang jelas tentang
masalahnya, pemodelan dinamis tidak dapat dilakukan secara efektif.
4. Apa peran konseptualisasi sistem dalam
pendekatan sistem dinamik? Mengapa tahap ini dianggap penting dalam memahami
suatu masalah secara dinamis?
Jawaban: Konseptualisasi sistem penting
karena membantu dalam membentuk gambaran tentang struktur dan interaksi dalam
sistem. Ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas masalah
yang akan dimodelkan.
5. Bagaimana proses formulasi model dalam
sistem dinamik, seperti yang dijelaskan oleh Sterman tahun 2000? Jelaskan
penggunaan alat-alat seperti causal loop diagram dan stock flow diagram dalam
pembentukan model mental.
Jawaban: Proses formulasi model melibatkan
perumusan masalah, hipotesis dinamis, dan pembuatan model simulasi. Alat-alat
seperti causal loop diagram dan stock flow diagram membantu memvisualisasikan hubungan
antar variabel dan struktur kausal sistem.
6. Apa yang dimaksud dengan model mental,
sebagaimana dijelaskan oleh Senge tahun 1995? Bagaimana model mental
memengaruhi cara kita memahami dunia dan mengambil tindakan?
Jawaban: Model mental adalah gambaran atau
asumsi yang memengaruhi cara kita memahami dunia dan mengambil tindakan. Ini
memainkan peran penting dalam membentuk pandangan tentang masalah dan dalam
menyusun model simulasi.
7. Jelaskan langkah-langkah dalam tahap
formulasi model simulasi. Mengapa uji konsistensi dengan tujuan dan batasan
penting dalam tahap ini?
Jawaban: Langkah-langkah dalam tahap
formulasi model simulasi mencakup membuat spesifikasi struktur, aturan
keputusan, dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan. Uji konsistensi diperlukan
untuk memastikan bahwa model mencerminkan dengan baik dunia nyata.
8. Apa yang dimaksud dengan uji robustness
dan uji sensistivitas dalam pengujian model simulasi? Mengapa kedua uji ini
diperlukan dalam evaluasi model?
Jawaban: Uji robustness dan uji
sensistivitas penting dalam memastikan keandalan model simulasi. Uji ini
membantu memahami sejauh mana model dapat diandalkan dan seberapa sensitif
terhadap perubahan parameter.
9. Mengapa evaluasi dan perancangan
kebijakan merupakan tahap penting dalam pemodelan sistem dinamik? Bagaimana
analisis dampak dapat membantu dalam merancang kebijakan yang efektif?
Jawaban: Evaluasi dan perancangan
kebijakan merupakan tahap penting karena membantu dalam memahami dampak
kebijakan yang diusulkan dan merancang kebijakan yang efektif. Analisis dampak
dan keterkaitan antar kebijakan memainkan peran utama dalam proses ini.
10. Jelaskan tahapan-tahapan dalam
pemodelan, seperti yang dijelaskan pada bagian akhir teks. Mengapa perbaikan
model berdasarkan parameter menjadi langkah terakhir dalam proses tersebut?
Jawaban: Tahapan dalam pemodelan, seperti
mendefinisikan masalah, menentukan variabel, dan menjalankan model, membentuk
dasar untuk proses evaluasi dan perbaikan model. Perbaikan model berdasarkan
parameter yang ada menjadi langkah terakhir untuk memastikan model mencerminkan
dengan baik realitas yang dihadapi.
Tugas Oleh :
Sumber Tugas : Online Learning UHAMKA
Comments
Post a Comment