Penerapan Simulasi Analisa Kebutuhan Oleh : Oktaviani Ariyaningsih [2103015100]
Studi Kasus:
Simulasi Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan
Daya Saing UKM Mebel dengan Pendekatan Sistem Dinamik
Pendahuluan
Contoh Penerapan Simulasi yang diamati seperti pada penelitian yang
dilakukan Retnari Dian Mudiastuti dkk, dengan menerapkan aplikasi simulasi
Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan Daya Saing UKM Mebel dengan
Pendekatan Sistem Dinamik. Permasalahan kemampuan daya saing UKM mebel
merupakan sistem yang kompleks karena terdapatnya berbagai macam aliran seperti
material, uang, informasi dan aktivitas, dimana aliran tersebut memiliki
interdependensi satu sama lainnya, terdiri dari berbagai stakeholder (pemangku
kepentingan) selain produsen dalam hal ini UKM, juga konsumen (lokal maupun
mancanegara) yang melakukan permintaan dari waktu ke waktu, penyedia bahan
baku, serta pemerintah yang berperan sebagai regulator pengembangan bisnis
serta faktor tenaga kerja. Tahapan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut. Tahapan Identifikasi variabel, dimana dilakukan studi literatur dari
berbagai penelitian sebelumnya terkait kemampuan teknologi UKM serta kunjungan
lapangan untuk mendapatkan data terkait variabel berpengaruh dan kondisi nyata
di UKM mebel di Kota Pasuruan. UKM mebel yang terpilih adalah UKM-UKM skala
kecil yang berpengalaman memproduksi mebel kayu jati ekspor. Data yang
dibutuhkan berupa data profile UKM, pola permintaan produk, proses produksi,
kemampuan mesin produksi, kemampuan tenaga kerja, biaya operasional dan
kebijakan UKM daerah dan pusat.
Interaksi Antar Variabel
Pola interaksi antar variabel dijelaskan dengan hubungan yang saling mempengaruhi antar variabel yang ada. Kapasitas produksi mempengaruhi kemampuan pemenuhan oleh importir dan kapasitas produksi dipengaruhi oleh kemampuan teknologi (mesin) dan tenaga kerja. Rendahnya kapasitas produksi mempengaruhi jumlah pemenuhan permintaan yang selanjutnya berpengaruh terhadap keuntungan UKM, Nur, dkk. Jumlah keuntungan dan kapasitas produksi merupakan indikator daya saing UKM mebel pada penelitian ini. Pada interaksi variabel digambarkan skenario berupa kebijakan yang akan diterapkan untuk melihat perubahan terhadap model yang dikembangkan dengan tujuan peningkatan keuntungan dan kapasitas produksi dalam kurun waktu 120 bulan atau 10 tahun. Skenario yang dikembangkan dalam pemodelan simulasi ini adalah investasi mesin semi modern maupun mesin modern, dan investasi peningkatan kemampuan tenaga kerja bantu untuk menjadi tenaga ahli.
![]() |
| Interaksi Antar Variabel |
Diagram Stock and Flow
Tujuan pembuatan diagram stock and flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel sesuai logika struktur dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™. Pemodelan interaksi variabel pada diagram stock and flow dari submodel teknologi (mesin dan tenaga kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel keuangan, dan submodel kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow juga bertujuan mengetahui pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM mebel. Tujuan pembuatan diagram stock and flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel sesuai logika struktur dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™. Pemodelan interaksi variabel pada diagram stock and flow dari submodel teknologi (mesin dan tenaga kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel keuangan, dan submodel kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow juga bertujuan mengetahui pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM mebel.
![]() |
| Submodel Kebijakan Investasi |
![]() |
| Submodel Permintaan dan Produksi |
![]() |
| Submodel Teknologi |
![]() |
| Submodel Keuangan |
Simulasi Hasil Pemodelan
Berdasarkan hasil simulasi kondisi eksisting, ditemukan bahwa
keterbatasan kapasitas produksi yang dipengaruhi oleh kemampuan mesin dan
kemampuan tenaga kerja mempengaruhi profit atau keuntungan UKM. Pengaruh
kemampuan mesin dan tenaga kerja signifikan berpengaruh pada jumlah keuntungan
UKM. Terkait dengan hasil wawancara dengan pelaku UKM, diharapkan adanya
peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan mesin produksi dan tenaga
ahli mebel. Sehingga pada skenario yang diajukan adalah penggantian mesin semi
modern ke mesin modern, penambahan mesin modern dan investasi tenaga ahli.
Skenario yang diajukan adalah mengganti 4 unit mesin modern, mengganti 8 unit
mesin modern, menambah 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli mebel.
Berdasarkan penetapan skenario yaitu mengganti 8 unit mesin semi modern dengan
4 unit mesin modern, 8 unit mesin modern, atau menambah 4 unit mesin modern dan
investasi tenaga ahli mebel, maka hasil skenario terlihat.
Pada skenario dilakukan untuk mendapatkan strategi terbaik dengan
parameter nilai keuntungan yang tertinggi sebagai indikator daya saing UKM.
Pada kondisi eksisting, nilai keuntungan pada tahun ke-10 sebesar 1,4 miliar
rupiah. Setelah menerapkan 4 skenario yaitu menggunakan 4 unit mesin modern, 8
unit mesin modern, penambahan 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli,
maka strategi dengan nilai keuntungan UKM tertinggi senilai 2,173 miliar rupiah
dengan melakukan investasi 4 unit mesin modern. Keuntungan terendah senilai
762,17 juta rupiah pada skenario penambahan 4 unit mesin modern. Pemilihan
strategi jangka pendek dapat dipertimbangkan dengan mengganti mesin modern
menjadi 4 unit mesin, sedangkan dengan memperhatikan kemampuan modal UKM dan
untuk menghasilkan ketersediaan tenaga ahli mebel kayu sehingga dapat berdampak
positif pada jangka menengah dan jangka panjang, maka pelaksanaan scenario
investasi tenaga ahli dapat dipertimbangkan. Sehingga ketika terjadi keputusan
perubahan mesin dan adanya kepastian permintaan mebel, maka UKM tidak memiliki
kesulitan terkait tenaga ahli lagi sehingga demikian daya saing UKM dapat
meningkat.
![]() |
| Hasil Simulasi Skenario |
10
SOAL ESSAY DAN JAWABAN
1. Jelaskan permasalahan yang dihadapi UKM
Mebel dalam konteks kemampuan daya saingnya!
Jawaban: UKM Mebel
menghadapi permasalahan kompleks dalam kemampuan daya saingnya karena adanya
interdependensi antar aliran seperti material, uang, informasi, dan aktivitas.
Selain itu, terlibatnya berbagai stakeholder seperti produsen, konsumen,
penyedia bahan baku, dan pemerintah menjadi faktor yang mempengaruhi daya saing.
2. Apa saja tahapan yang dilakukan dalam
penelitian ini, mulai dari identifikasi variabel hingga simulasi hasil
pemodelan?
Jawaban: Tahapan
penelitian melibatkan identifikasi variabel melalui studi literatur dan
kunjungan lapangan, penggambaran interaksi antar variabel dalam diagram Stock
and Flow menggunakan Ventana Simulator (Vensim)™, dan simulasi hasil pemodelan
untuk melihat perubahan terhadap model dalam skenario kebijakan.
3. Bagaimana interaksi antar variabel
dalam model kemampuan UKM Mebel, dan mengapa rendahnya kapasitas produksi dapat
berpengaruh terhadap keuntungan?
Jawaban: Interaksi antar
variabel melibatkan hubungan antara kapasitas produksi, kemampuan teknologi
(mesin), dan tenaga kerja. Rendahnya kapasitas produksi dapat mempengaruhi jumlah
pemenuhan permintaan dan akhirnya berdampak pada keuntungan UKM.
4. Apa yang dimaksud dengan diagram Stock
and Flow, dan bagaimana fungsinya dalam menggambarkan interaksi antar variabel?
Jawaban: Diagram Stock
and Flow adalah representasi visual dari interaksi antar variabel dalam sistem,
membantu memahami logika struktur. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan
hubungan variabel dalam submodel teknologi, permintaan dan produksi, keuangan,
serta kebijakan investasi.
5. Apa tujuan pembuatan diagram Stock and
Flow menggunakan software Ventana Simulator (Vensim)™ dalam konteks penelitian
ini?
Jawaban: Tujuan pembuatan
diagram Stock and Flow dengan Ventana Simulator (Vensim)™ adalah untuk
memvisualisasikan interaksi antar variabel sesuai logika struktur. Pemodelan
interaksi variabel dari berbagai submodel membantu memahami pola perilaku
variabel dalam model kemampuan UKM mebel.
6. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pelaku UKM, mengapa peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan mesin dan
tenaga ahli dianggap penting?
Jawaban: Peningkatan
kapasitas produksi dianggap penting karena keterbatasan kapasitas, yang
dipengaruhi oleh mesin dan tenaga kerja, berdampak signifikan pada keuntungan
UKM Mebel. Pelaku UKM berharap peningkatan tersebut dapat dilakukan melalui penambahan
mesin dan tenaga ahli.
7. Jelaskan hasil simulasi kondisi
eksisting terkait keterbatasan kapasitas produksi dan pengaruhnya terhadap
keuntungan UKM Mebel!
Jawaban: Hasil simulasi
kondisi eksisting menunjukkan bahwa keterbatasan kapasitas produksi, yang
dipengaruhi oleh kemampuan mesin dan tenaga kerja, mempengaruhi keuntungan UKM
Mebel. Kemampuan mesin dan tenaga kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap
jumlah keuntungan.
8. Apa yang menjadi fokus pada penetapan
skenario simulasi, dan bagaimana strategi terbaik dapat diidentifikasi dari
hasil simulasi?
Jawaban: Fokus pada
penetapan skenario simulasi adalah mendapatkan strategi terbaik dengan
parameter nilai keuntungan tertinggi. Identifikasi strategi terbaik dilakukan
dengan membandingkan hasil simulasi dari beberapa skenario investasi, termasuk
penggantian mesin modern, penambahan mesin modern, dan investasi tenaga ahli.
9. Bagaimana hasil simulasi skenario
investasi 4 unit mesin modern dan apa implikasinya terhadap daya saing UKM
Mebel?
Jawaban: Skenario
investasi 4 unit mesin modern menunjukkan nilai keuntungan UKM Mebel tertinggi
sebesar 2,173 miliar rupiah setelah 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa penggantian
mesin semi modern dengan mesin modern memiliki dampak positif terhadap daya
saing UKM.
10. Mengapa pemilihan strategi jangka
pendek dan investasi tenaga ahli dapat menjadi pertimbangan penting dalam
meningkatkan daya saing UKM Mebel secara keseluruhan?
Jawaban: Pemilihan
strategi jangka pendek, seperti penggantian mesin modern, dapat dipertimbangkan
dengan memperhatikan kemampuan modal UKM. Investasi tenaga ahli mebel menjadi
penting untuk jangka menengah dan panjang, memastikan ketersediaan tenaga ahli
yang dapat mendukung peningkatan daya saing UKM Mebel dalam jangka waktu yang
lebih lama.
Tugas ini dibuat oleh :






Comments
Post a Comment